Saturday 11 January 2014

10 Hewan dengan Umur Terpanjang bahkan Abadi

          Berapakah rata-rata umur manusia? 50, 60, 70? Rata-rata umur manusia adalah 65 tahun. Tapi tahukah Anda bahwa ada hewan yang memiliki umur 3 kali lipat rata-rata umur manusia? Bahkan abadi.
10. Geoducks
hewan 10
Yang pertama adalah kerang laut besar dengan umur setidaknya 160 tahun yang dicirikan oleh 'leher' atau sifon mereka. Mahluk ini memiliki kegunaan untuk makanan dengan panjangnya yang dapat mencapai lebih dari satu meter



9. Tuataras
hewan 9Tuatara ini adalah salah satu hewan yang pernah hidup di masa dinosaurus masih ada. Ia telah hidup dan berkembang sejak 200 juta tahun yang lalu. Tuatara dapat hidup sampai dengan 200 tahun.



8. Red Sea Urchins
hewan 8
Franciscanus Strongylocentrotus atau Landak Laut Merah yang hanya dapat ditemukan di Samudra Pasifik. Hidup di perairan dangkal, sampai dengan 90 meter surut, tetapi berada di luar area bergelombang, kadang hidup di daerah berbatu. Hewan merangkak ini dapat hidup lebih dari 200 tahun.
7. Bowhead Whales
hewan 7Dikenal dengan nama Paus Arktik. Paus Akrtik ini merupakan mamalia yang mengagumkan, karena ia pernah ditemukan dengan ujung tombak gading masih ada di daging mereka, ujung tombak tersebut merupakan usaha penangkapan yang gagal dari 200 tahun yang lalu. Paus Arktik ini juga sejauh ini merupakan mamalia dengan hidup terlama di dunia. Dapat hidup sampai dengan 211 tahun.

6. Ikan Koi
hewan 6Ikan yang lebih dikenal dengan ikan mas atau ikan hias peliharan ini dapat hidup lebih dari 200 tahun. Ikan Koi tertua yang pernah ditemukan adalah ikan koi dari Jepang dengan nama Hanako yang telah mati pada usia 226 tahun.


5. Lamellibrachia Tube Worms
hewan 5Dikenal juga dengan nama tabung cacing, yang memiliki ciri-ciri warna warni dan tinggal di sepanjang ventilasi hidrokarbon dasar laut. Mereka diketahui hidup sampai dengan 170 tahun, tetapi banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa mereka dapat hidup sampai dengan 250 tahun lamanya.


4. Kura-kura
Hewan 4Hewan yang dikenal dengan umur dan cangkanya yang keras ini memang adalah hewan yang memiliki umur paling panjang di dunia. Salah satunya adalah Kura-kura Galapagos dengan nama Harriet. Harriet mati karena gagal jantung pada usia 175 bulan Juni 2006. Adapun kura-kura raksasa Aldabra yang juga telah mati dengan nama Adwaita pada usia 250 tahun.

3. Ocean Quahog
Hewan 3Hewan dengan nama latin Artical Islandia ini merupakan kerang yang dapat dimanfaatkan secara komersial. Umur dari kerang ini dapat dilihat dari warna gelap pada cangkang. Beberapa spesimen yang dikumpulkan diperkirakan telah hidup lebih dari 400 tahun dan masih hidup.

2. Antarctic Sponge
Mahluk dari Samudra Antartika ini memiliki laju pertumbuhan yang sangat lambat dan ia juga tidak bergerak, hal ini mungkin disebabkan oleh suhu yang sangat rendah dari Samudra Antartika itu sendiri. Ada yang memperkirakan bahwa umur tertua yang pernah ditemukan dari hewan ini adalah 1.550 tahun lamanya.

1. Turritopsis Nutricula Jellyfish
hewan 1 abadiInilah hewan menakjubkan yang disebabkan oleh keabadiannya. Spesies ubur-ubur ini mungkin adalah salah satu hewan di dunia yang benar-benar telah mencapai keabadian. Hal ini disebabkan oleh siklus hidupnya yang dari tahap dewasa ke tahap immature polyp lalu diulang lagi, mungkin tidak ada batas dari jangka kehidupannya. Oleh keabadiannya inilah, individu jenis ubur-ubur ini sangat impulsif. Dr. Maria Miglietta dari Institut Smothsonian Tropical Marine mengatakan "We are looking at a worldwide silent invasion" (Kita melihat invasi diam-diam skala dunia).

Tips dan Trik Mengantisipasi Berbagai Serangan Hewan Liar

  
        Jika Anda adalah seseorang yang suka berkemah dan menikmati kehidupan alam liar, kemungkinan serangan hewan liar pastilah ada. Seperti bertemu dengan ular, beruang, singa, dan seterusnya. Jika Anda berada dalam situasi ini, apakah yang akan Anda lakukan untuk skenario hewan liar tersebut? Berikut tips dan trik mengantisipasi serangan hewan-hewan liar tersebut.
1. Beruang
cara mengantisipasi serangan beruang di alam liar
Bertemu dengan beruang di alam liar adalah hal yang mengejutkan namun berusahalah untuk tetap tenang karena panik adalah hal terburuk yang dapat Anda lakukan. Untuk mengantisipasi hal ini selalulah bawa semprotan merica. Namun jika Anda tidak membawanya berusahalah untuk mundur secara perlahan dan hindari tatap mata. Jangan lari, orang tercepat di dunia saja tidak bisa lebih cepat dari beruang dan sudah menjadi insting predator untuk mengejar mangsanya.
Jika beruang itu menyerang atau mendekati Anda, itu adalah waktunya untuk Anda berpura-pura mati. Menyerupai posisi seperti menggulung dan lindungi leher Anda dengan tangan Anda, ini adalah hal yang sulit namun merupakan cara terbaik. Jika beruang tersebut tetap menyerang Anda, maka lawanlah dan gunakan semua senjata yang dapat Anda temukan dan butakan matanya, buatlah kematian Anda dipenuhi perjuangan.
2. Serigala
cara mengantisipasi serangan serigala di alam liar
Serangan serigala adalah hal yang jarang terjadi. Biasanya ini terjadi karena perkemahan yang berantakan, membuat makanan dan hal-hal berbau lainnya mengundang mereka. Jika Anda merasakan ada keberadaan serigala di sekitar Anda namun belum terlihat, maka mundurlah perlahan dan seperti kebanyakan skenario lainnya, hindari tatap mata.
Apabila serigala tersebut mendekati Anda maka ada kemungkinan Anda harus melawan serigala tersebut. Buatlah diri Anda terlihat mengintimidasi dan terlihat lebih besar namun jangan perlihatkan gigi Anda. Jika serigala tersebut menyerang Anda maka lawanlah dengan semua senjata yang dapat Anda temukan dan lindungi leher serta muka Anda.
3. Rakun
cara mengantisipasi serangan rakun di alam liar ataupun perkotaan
Di negara-negara seperti Amerika, Jepang, dan Jerman, kemunculan rakun sering ditemukan di kawasan perkotaan. Hewan ini mencari makanan dari tempat-tempat sampah dan dapat masuk ke rumah-rumah warga. Yang mengerikan dari serangan hewan ini adalah tingginya kemungkinan penularan rabies dari banyaknya rakun yang juga menderita rabies.
Untuk mengantisipasi hal ini, jangan melawan rakun tanpa perlindungan dan baiknya lagi panggillah pihak perlindungan alam liar atau ahli binatang pada daerah Anda. Jika Anda terkena gigitan rakun, cuci luka dengan sabun dan pergilah ke dokter secepatnya.
4. Ikan Hiu
cara mengantisipasi serangan ikan hiu jika Anda diserang saat berenang
Cara terbaik begitu Anda menyadari ada hiu di perairan Anda maka kaburlah secepatnya ke tepian terdekat. Namun jika Anda memang sudah menjadi mangsa dari si hiu, maka hindarilah membuat percikan air dan gerakan tiba-tiba. Berpura-puralah mati dengan turun naik secara perlahan di air. Ini karena kemungkinan yang lebih tinggi akan hiu tidak menyerang mangsa yang sudah mati, namun itu tidak berarti mereka tidak akan.
Seperti kebanyakan serangan hewan lainnya, jika Anda diserang cara terbaik adalah melawannya sekuat yang Anda bisa agar si hewan menyadari bahwa Anda tidak sepadan untuk dimangsa. Untuk menghindari kemungkinan serang hiu, hindari menggunakan barang-barang berkilau di air dan juga darah (seperti menstruasi pada wanita).
5. Singa
cara mengantisipasi serangan singa di alam liar
Trik paling utama untuk mengantisipasi serangan singa adalah jangan mendekatinya, namun jika Anda yang didekati singa maka triknya tentu berbeda. Itu adalah saatnya Anda mulai berpura-pura gila, keluarkan suara kencang, lakukan gerakan yang membuat diri Anda terlihat besar, atau kibas-kibaskan jaket Anda biasanya akan membuat singa terindimasi. Jangan pernah berpura-pura mati atau berusaha kabur dari singa, ini malah akan memperburuk keadaan.
Sama halnya dengan serangan serigala, jika Anda diserang oleh singa maka lawanlah dengan senjata apapun yang dapat Anda gunakan baik itu batu ataupun pasir dan serang kepala singa tersebut.
6. Piranha
Tips dan trik mengantisipasi serangan piranha dari sungai amazon
Kebanyakan Piranha berasal dari sungai Amazon pada Brazil, Kolombia dan Peru, namun juga dapat ditemukan Sungai Lijiang Cina dan danau Kaptai Bangladesh. Satu-satunya trik mengantisipasi serangan ini adalah tentunya keluar dari air secepat mungkin.
Tidak ada yang dapat Anda lakukan jika Anda diserang kerumunan Piranha, yang dapat Anda lakukan hanyalah mengurangi frekuensi serangan dengan menghindari menimbulkan percikan air. Sesudah Anda keluar dari air maka hindari perairan tersebut sejauh mungkin dan lepaskan Piranha yang masih menggigit Anda, ini karena Piranha masih dapat menggigit untuk sementara waktu walaupun sudah ada di luar air.
7. Buaya
Mengantisipasi serangan buaya di alam liar
Begitu Anda menyadari keberadaan Buaya di perairan Anda maka berenanglah tepian dengan gaya yang menimbulkan percikan air sekecil mungkin. Biasanya buaya ditemukan pada perairan yang terpencil atau teluk kecil, hindari perairan seperti itu.
Jika Anda diserang, ketahuilah bahwa air adalah teritori mereka, berusahalah untuk membawa mereka ke darat dimana mereka kurang dapat bergerak banyak di darat. Namun jika Anda diserang dalam air maka lakukan perlawanan dengan menyerang mata dan hidung mereka. Dalam penyerangan buaya, mereka akan melakukan perputaran-perputaran untuk mengoyak daging mangsa mereka, berusahalah untuk berputar searah dengan si buaya jika mereka melakukan hal ini dalam penyerangan tersebut.
8. Ular
Mengantisipasi serangan ular berbisa di alam liar
Begitu Anda mendengar desisan atau derikan si ular maka jauhi tempat tersebut karena itu adalah peringatan dari si ular bahwa mereka akan menyerang. Pada umumnya, ular tidak akan menyerang secara tiba-tiba dan mereka tidak akan melakukan hal tersebut kecuali jika mereka merasa terancam.
Untuk mengantisipasi serangan ular derik atau ular apapun, selalu kenakan sepatu tebal saat Anda melakukan hiking atau berpergian ke alam liar. Selalu waspada akan lingkungan sekitar Anda karena ular tidak hanya dapat ditemukan di tanah namun juga di bebatuan atau pepohonan. Begitu Anda diserang maka berusahalah untuk mengidentifikasi ular tersebut baik dengan smartphone atau pengetahuan Anda, hindari si ular, jangan menyedot luka Anda, tetap tenang dan pergilah ke rumah sakit.
9. Kuda Nil
Tips dan trik mengantisipasi serangan kuda nil di alam liar
Ketahuilah bahwa Kuda Nil adalah salah satu hewan paling agresif dan berbahaya di dunia. Jadi begitu Anda melihat Kuda Nil, jauhilah sejauh mungkin. Jika Anda didekati, kabur dan sembunyilah baik dengan memanjat pohon atau sembunyi di belakangnya. Ini karena jika Anda diserang oleh kuda nil maka tidak ada yang bisa Anda perbuat, yang dapat Anda lakukan hanya pasrah, bertobat, dan berharap Anda masuk Surga.
10. Ubur-ubur
Mengantisipasi sengatan ubur-ubur dan cara perawatannya
Ubur-ubur khususnya ubur-ubur kotak adalah salah satu hewan paling berbahaya dan mematikan di dunia. Jika Anda melihat ubur-ubur di perairan Anda, maka tenanglah dan jauhilah karena kebanyakan ubur-ubur hanya bergerak sesuai alur ombak. Namun jika itu adalah ubur-ubur kotak, kaburlah secepat mungkin karena mereka dapat bergerak cukup cepat dan disebut-sebut dapat berpikir.
Jika Anda disengat, langsung minta pertolongan dan berenanglah ke tepian secepat mungkin. Hindari menggosok daerah sengatan karena itu malah akan membuat racun tersebar, cuci luka dengan air asin dan cuka, lalu pergilah ke rumah sakit jika Anda masih sadar (inilah sebabnya mengapa Anda meminta pertolongan).

Apakah Membunyikan Jari dan Persendian Lainnya Berdampak Buruk?

  
              Membunyikan ruas jari atau persendian lainnya sudah sangatlah sering terlihat dan sering disebut dapat menyebabkan arthritis. Namun ternyata hal itu hanya mitos dan tidak memiliki dukungan fakta yang jelas. Jadi apakah meletukkan jari benar-benar berdampak buruk?
Apa sebenarnya yang membuat bunyi tersebut?
Apa sebenarnya yang terjadi pada saat Anda membunyikan tangan atau sendi Anda
Pada saat kita meregangkan tubuh kita baik pada jari, punggung, ataupun leher, terkadang peregangan tersebut membuat sendi-sendi di tubuh kita berbunyi. Hal ini karena setiap sendi di tubuh kita dihubungkan oleh sebuah jaringan penghubung yang dikenal dengan nama joint capsule atau connective tissue capsule, dan jaringan ini memenuhi ruang sendi yang ada.
Dengan meregangkan tubuh kita maka tulang yang satu dengan tulang yang lain akan saling menjauh dan joint capsule ini juga akan merenggang, menyisakan ruang sendi yang lebih besar. Penelitian menunjukkan bahwa pada saat joint capsule tersebut merenggang maka akan ada sebuah gas di ruang sendi yang membentuk sebuah gelembung. Gelembung gas inilah yang pecah dan menyebabkan suara tersebut. Proses ini sendiri dikenal dengan nama cavitation.
Mitos Arthritis
Mitos Arthritis terkait membunyikan tangan atau persendian lain
Ada mitos bahwa terlalu sering membunyikan sendi sangatlah buruk dimana dapat menyebabkan kondisi medis pada sendi yang dikenal dengan nama Arthritis atau Radang Sendi. Arthritis sendiri adalah sebuah kondisi medis persendian dimana terjadi peradangan di satu sendi atau lebih. Namun ternyata ini memang hanya sekedar mitos dan terbukti tidak ada dukungan nyata atas fakta ini.
Jadi Apakah Membunyikan persendian dapat berdampak buruk?
Apakah membunyikan leher, tangan, atau persendian lainnya memiliki dampak negatif
Jika Arthritis hanyalah sekedar mitos, jadi apakah membunyikan atau meletukkan persendian tidak dapat berdampak buruk? Belum diketahui secara pasti apakah membunyikan persendian Anda dapat berdampak buruk, namun salah satu penelitian menyebutkan bahwa dengan sering melakukan hal ini akan membuat sendi Anda lebih besar dan seiring berjalannya waktu, kekuatan genggaman Anda akan terus berkurang (pada tangan).
Sedangkan penelitian lainnya menyebutkan bahwa membunyikan persendian sama sekali tidak berdampak buruk, bahkan orang yang sudah melakukan hal ini selama 30 tahun sama sekali tidak memiliki perbedaan besar pada sendi mereka. Namun jika Anda merasakan rasa sakit atau nyeri pada saat membunyikan persendian Anda maka kemungkinan ada kondisi medis terkait hal itu dan baiknya Anda langsung berkonsultasi dengan dokter.
--
Akhir kata adalah lebih baik tidak perlu membunyikan persendian Anda, karena walaupun mungkin tidak ada dampak negatif terkait hal ini namun juga tidak ada dampak positif dari hal ini. Jika Anda memang sudah terbiasa akan hal ini, mungkin Anda dapat mengurangi keseringan atau interval seberapa sering Anda meletukkan persendian atau jari Anda.